Wednesday, October 10, 2012

10 Gunung Favorit Pasca Lebaran

Liburan dalam rangka liburan Lebaran hendak mendaki gunung mana pilihan Anda? Bagi pendaki sejati, liburan lebaran memang hanya gunung yang sering dijadikan destinasi utama untuk mengisi waktu luang sebuah liburan. Memang selama bulan puasa, pendakian gunung relatif menurun jumlahnya, dan pasca lebaran akan kembali menaik tinggi.

Dari sejumlah gunung ternama di Tanah Air, ada 10 gunung favorit pilihan banyak pendaki untuk mengisi liburan lebaran. Gunung apa saja dan mengapa?

Usai rehat mendaki karena menunaikan rutinitas puasa tahunan sebulan dan merayakan Hari Kemenangan bersama keluarga, kerabat dan orang terdekat, sejumlah komunitas pendaki kembali unjuk gigi, mendaki gunung lagi untuk mengobati kerinduan.

Rencana pendakian pasca lebaran sudah dirancang jauh - jauh hari sebelumnya. Ada yang membuka pendaftaran pendakian massal ( penmas ) lewat jejaring sosial facebook, ada juga yang sebatas untuk kalangan interen organisasi, maupun kelompok kecil.

Dari sekian gunung populer di negeri ini, setidaknya ada 10 gunung yang paling diminati pendaki untuk mengisi liburan lebaran tahun ini. Kesepuluh gunung tersebut adalah :

1. Gunung Gede, Jawa Barat
Dari sekian gunung yang ada di Provinsi Jawa Barat, Gunung Gede masih menjadi yang terfavorit. Pendakinya bukan datang dari Jabodetabek ( Jakarta - Bogor - Depok - Tangerang dan Bekasi ), dan kota lain di Jawa Barat seperti Bandung dan Sukabumi. Pun dari kota lain di Jawa dan luar Jawa. Bahkan pendaki mancanegara kerap mendaki gunung ini. Selain dekat dengan dua kota besar yakni Jakarta dan Bandung, serta mudah menjangkau titik awal pendakiannya, panorama di puncak gunung aktif ini pun cantik.


www.belantaraindonesia.org

Setidaknya ada beberapa komunitas pendaki yang berencana akan mendaki gunung berdekatan dengan Gunung Pangrango ini pasca lebaran. Bahkan sebelum lebaran ( masih Ramadhan ) ada organisasi pecinta alam yang menggelar pendakian bersama sambil operasi bersih.

2. Gunung Papandayan, Jawa Barat
Pasca letusan 7 tahun lalu, Gunung yang berada di Kabupaten Garut, Jawa Barat ini semakin diminati pendaki lantaran perubahan alamnya yang kian cantik, terutama sekitar kawah utamanya. Semakin banyak dinding tebing berwarna kekuningan dan kawah baru yang muncul di Gunung Papandayan

www.belantaraindonesia.org

Medan pendakiannya relatif mudah, bahkan sampai mendekati kawah bisa dijangkau dengan kendaraan roda empat. Ini alasan lain mengapa gunung ini kerap dikunjungi bukan cuma pendaki tapi juga wisatawan biasa.

3. Gunung Merbabu, Jawa Tengah
Gunung yang memiliki 7 puncak ini begitu diminati kalangan pendaki Jateng dan Jogja. Panorama khasnya selain puncak 7 itu juga savana dan Matahari tenggelamnya ( sunset ) yang eksotis. Lambat laut warna langit dan awannya pun berubah. Semakin mendekati mentari tenggelam, warna kuning keemasan begitu mendominasi. Sunset - nya berornamen Gunung Sindoro dan Sumbing. Sedangkan savananya cukup luas, mencakup lembah, lereng, dan punggungnya bak hamparan permadani alami raksasa bila dilihat dari kejauhan.

www.belantaraindonesia.org

Ada 4 jalur pendakian yang biasa dipakai pendaki untuk mencapai puncak - puncak Merbabu, yakni jalur Wekas, Chuntel, Gentis, dan Thekelan. Namun yang paling popular jalur dari Wekas dan Thekelan.

Jalur Wekas sangat populer dikalangan pendaki Kabupaten dan Kota Magelang. Selain lebih dekat juga banyak terdapat sumber air. Waktu tempuhnya sekitar 6 - 7 jam. Jalur Dusun Thekelan, Desa Batur, Kecamatan Ketasan, Kabupaten Semarang diminati kalangan pendaki di Kabupaten dan Kota Semarang.

4. Gunung Merapi, Jawa Tengah
Gunung berapi paling aktif di Jawa ini juga sangat popular di kalangan pendaki Jogja dan Jateng. Jalur umumnya ada dua yakni Selo dan Kaliurang. Namun yang paling sering digunakan karena paling dekat adalah Selo, Kabupaten Boyolali, Jateng.

www.belantaraindonesia.org

Waktu tempuhnya sekitar 5 jam hingga ke puncak. Sedangkan Jalur Kaliurang, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, medannya lebih terjal dan waktu tempuhnya lebih lama 6 - 7 jam hingga ke puncak.

5. Gunung Semeru, Jawa Timur
Atap Jawa berketinggian 3.676 mdpl ini juga menjadi gunung favorit pendaki Indonesia. Selama Ramadhan kemarin, ada beberapa pendaki yang mendaki puncaknya yang bertitle Mahameru.

www.belantaraindonesia.org

Gunung dengan kawah di puncaknya yang berlabel Jonggring Saloko ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. Ada beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain Gunung Bromo (2.392m), Batok ( 2.470m ), Kursi ( 2.581m ), Watangan ( 2.662m ) dan Gunung Widodaren ( 2.650m ). Selain itu ada 4 danau ( ranu ) di kawasannya yakni Ranu Pani, Regulo, Kumbolo, dan Ranu Darungan.

Pasca lebaran, sejumlah pendakian ke gunung ini digelar oleh komunitas baik dalam kelompok kecil maupun pendakian massal.

6. Gunung Marapi, Sumatera Barat
Gunung berapi ini tergolong paling aktif di Sumatera. Sudah 50 - an lebih meletus. Justru keaktivannya itulah yang menjadi daya tarik gunung ini hingga sering didaki.

www.belantaraindonesia.org

Gunung berketinggian 2.891 mdpl ini dapat dilihat dari Bukit Tinggi, Padangpanjang dan Kabupaten Tanah Datar.

7. Gunung Sinabung, Sumatera Utara
Setelah tidur panjang, gunung berketingian 2.460 mdpl ini meletus, Minggu dini hari 29 Agustus 2010 setelah sehari sebelumnya menyemburkan asam pekat. Gunung yang berada dekat dengan Gunung Sibayak ini diminati banyak pendaki khususnya dari Kota Medan dan beberapa kota / kabupaten lain di Sumut.

www.belantaraindonesia.org

Letusan gunung yang berada di Kabupaten Tanah Karo, Sumut ini justru memicu sejumlah pendaki dari luar Sumut untuk mendakinya. Alasannya tentu ingin melihat perubahan yang terjadi pascaerupsi. Diperkirakan gunung berpanorama cantik ini semakin cantik setelah meletus.

Gunung Sinabung merupakan anak gunung raksasa Toba purba yang pernah meletus dasyat pada 70.000 tahun silam. Berdasarkan pengamatan peta citra satelit, disimpulkan gunung ini merupakan anak gunung terbesar dan aktif di kompleks Gunung Toba yang juga mewarisi kaldera terbesar di muka bumi yaitu kaldera Danau Toba.

8. Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan
Gunung berketinggian 2.830 mdpl yang berada di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulsel ini menjadi salah satu gunung favorit pendaki Kota Makassar dan sejumlah kabupaten di Sulsel selain Gunung Lampobattang. Jaraknya sekitar 75 Km dari Kota Makassar. Di lereng gunung ini ada Malino, tempat wisata berhawa sejuk.

www.belantaraindonesia.org

Yang unik selain pendaki, gunung ini pun kerap didaki oleh penganut sinkrerisme yang meyakini gunung ini sebagai tempat pertemuan para wali. Mereka menjalankan ritual ibadah haji ke puncak gunung ini setuap musim haji atau bulan Zulhijjah bersamaan dengan pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci. Dan pada tanggal 10 Zulhijjah, mereka melakukan salat Idul Adha di puncak Gunung Bawakaraeng atau di puncak Gunung Lompobattang.

Ada beberpa rute menuju puncaknya. Rute yang sering digunakan pendaki lewat Desa Lembanna yang berada di ketinggian 1400 mdpl. Waktu tempuh sampai puncaknya sekitar 6 - 8 jam. Pemandangan dari puncaknya antara lain panorama laut dan Kota Makassar di arah Barat dan Gunung Lompobattang di arah Selatan. Obyek alam menarik di dekat basecamp desa terakhir, antara lain Air Terjun Lembanna yang berair dingin.

Pasca lebaran, gunung ini kembali ramai didaki oleh sejumlah komunitas pecinta alam di Sulsel.

9. Gunung Dempo, Sumatera Selatan
Gunung tertinggi di Provinsi Sumatera Selatan dengan ketinggian 3.195 mdpl ini menjadi gunung favorit pendaki sekitar Sumsel dan Bengkulu. Biasanya kalau dari Sumsel jalur yang dipilih lewat Pagaralam yang berpanorma indah, sekitar 7 jam perjalanan darat dengan kendaraan roda empat dari Palembang.

www.belantaraindonesia.org

Gunung Dempo ini diminati karena selain airnya jernih dan mudah didapat sampai setengah perjalanan, pendakian ke puncak utamanya pun tidak terlalu sulit, dan yang pasti pemandangan dari puncaknya indah. Dari puncaknya terlihat kawah, pemandangan Provinsi Bengkulu dengan Lautan Hindia, dan hamparan lembah indah.

Pendaki yang tertarik mendaki gunung ini pasca lebaran bukan cuma dari Sumsel dan Bengkulu tapi dari komunitas yang ada di wilayah luar Sumatera.

10. Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat
Gunung berketinggian 3.726 mdpl di Pulau Lombok, NTB ini masih menjadi gunung berapi favorit pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Dari puncaknya, saat cuaca cerah di pagi hari pendaki disuguhi ‘sarapan’ panorama Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen - Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa. Obyek menarik berpanorama indah juga sudah didapat sebelum puncak, antara lain Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2.000 mdpl.

www.belantaraindonesia.org

Ada dua jalur yang biasa digunakan pendaki yakni dari Desa Senaru ( 500 mdpl ) dan Desa Sembalun Lawang ( 1.200 mdpl ). Namun jalur mendaki yang paling disukai pendaki dari Sembalun karena bisa hemat 700m ketinggian lalu turun ke Senaru. Rute Sembalun agak panjang dan datar namun cuaca lebih panas karena melewati savana. Sedangkan Senaru lebih terjal namun sucanya lebih lembut karena berhutan rimbun.

Pendakian ke puncak terbilang lumayan, meniti di bibir kawah dan medanya berpasir yang mudah terperosok. Kendati harus menempuh perjalanan sekitar 3 hari 2 malam, ke puncaknya dengan medan yang cukup menantang namun gunung ini tetap disukai banyak pendaki karena beratnya medan terbayar dengan panorama yang cantik. Kalau ingin mengunjungi 2 obyek lagi yakni Gua Susu dan Gunung Baru Jari ( anak Gunung Rinjani dengan kawah baru di tengah danau ), perlu tambah 2 hari.

Bagaimana dengan Anda, apakah termasuk memilih salah satu dari 10 gunung di atas untuk mengisi liburan lebaran. Atau punya alternatif gunung lain. Apapun pilihan gunung yang menjadi favorit Anda, yang terpenting selama pendakian tetap mengedepankan ramah lingkungan dengan tidak membuang sampah atau dengan kata lain membawa turun kembali sampah sendiri, agar keasrian gunung yang Anda daki tetap terjaga.

Puncak Limas Gunung Merapi

Puncak Limas Gunung Merapi adalah gelar yang disandang Merapi kini setelah ditinggalkan Puncak Garuda yang melegenda akibat erupsi Merapi dari tahun ke tahun hingga puncaknya pada medio tahun 2010. Puncak Merapi dengan puncak Garuda memang sulit dilupakan para pendaki Merapi selama ini. Tetapi kini, lahir gelar baru bagi puncak Merapi, yakni Puncak Limas.


www.belantaraindonesia.org

Mengapa kami sebut Puncak Limas? Ya karena kawah Merapi kini berbentuk Limas. Puncak Merapi kini berwujud limas yang memanjang sekitar 100 meter dari timur ke barat, dengan kedua ujungnya agak melengkung ke arah selatan. Bagian tertinggi menjulang di sisi barat. Inilah wajah puncak Merapi kini setelah erupsi tahun 2010 lalu.

Salah satu dampak perubahan itu adalah hilangnya pelataran di dekat kawah mati dan Puncak Garuda, patokan ketinggian Merapi yang mencapai 2.978 meter di atas permukaan laut. Dulu, pelataran di kawah mati luasnya sekitar satu lapangan basket, sementara di Puncak Garuda kira - kira dua meja ping pong. Erupsi di akhir 2010 mengubah bentuk puncak Gunung Merapi. Tidak ada lagi pelataran yang biasa menjadi lokasi kamping para pendaki.

www.belantaraindonesia.org

Kini, dengan kondisi puncak berbentuk limas, pendaki harus ekstra hati - hati. Hanya kawasan sisi utara yang bisa dijadikan tempat bersantai. Tidak ada yang tahu seberapa kuat fondasi pucuk limas. Jika ambruk, maka semua orang bisa tertelan kawah aktif.

Akibat letusan, daya tampung puncak Merapi pun berkurang. Hanya sekitar 50 - an orang yang bisa berada di puncak limas pada saat bersamaan. Sebelumnya, bagian puncak ini dapat dijejaki sekitar 200 orang. Pendaki yang ingin berjalan - jalan di sepanjang atap limas juga harus waspada. Rutenya sangat sempit, jadi harus saling mengalah saat berpapasan.

Pendaki disarankan menyiapkan tali tambang untuk saling membantu, dan melangkah secara menyilang saat melewati medan pasir. Selain kaki bisa bergerak lebih luwes, tujuannya adalah mengurangi terpaan pasir yang berpotensi mengaburkan pandangan para pendaki di bawah.

www.belantaraindonesia.org

Rute menurun lebih mudah. Teknik terbaik adalah dengan menjejakkan bagian tumit lebih dulu ke pasir sembari menjaga keseimbangan tubuh memakai tongkat khusus pendakian ( climbing pole ). Lebih baik lagi jika memakai gaiter ( pelindung bagian atas sepatu ) guna mencegah masuknya pasir ke interior sepatu.

Kini, walaupun Puncak Garuda telah hilang, Merapi tetap menjadi salah satu gunung yang melegenda dan banyak di rindukan untuk di daki berulang kali. Kemegahan dan keindahan panorama alam dari puncak Limas Gunung Merapi masih mempesona.

www.belantaraindonesia.org

Jika Anda ingin mendaki Gunung Merapi, kumpulkan informasi sebanyak - banyaknya, dan jika mungkin, berkonsultasilah dengan pendaki senior. Saat gunung bergejolak, jalur pendakian biasanya ditutup, walau banyak orang sepertinya tak peduli dengan larangan itu.

Jabal Rahma, Bukit Romantis Umat Muslim

Ingin mendaki bukit romantis? Cobalah daki Jabal Rahmah, bukit romantis bagi umat Muslim sedunia. Jabal Rahmah yang berarti Bukit Yang Penuh Rahmat selalu dipenuhi para peziarah karena memiliki sejarah penting dalam Islam. Bila Anda pendaki gunung sejati, sudahkah mendaki Jabal Rahmah?


www.belantaraindonesia.org

Jabal Rahmah yang berada di padang arafah juga bermakna jabal atau gunung tempat dimana pertemuan pertama Nabi Adam dan Hawa. Hal inilah yang membuat tempat ini sangat romantis dibandingkan tempat lain.

Keromantisan tempat ini bukan terletak pada keindahan alam ataupun taman - tamannya, melainkan disinilah tempat Adam dan Hawa menyatukan cinta mereka kembali setela sekian lama berpisah. Di katakan romantis juga bukan karena hanya berupa tempat pertemuan saja, Kabarnya Jabal Rahma juga merupakan tempat terbaik untuk berdoa meminta jodoh. Tak heran jika tempat ini banyak dikunjungi ole para jomblo baik pria maupun wanita.

Dikatakan, apabila seseorang berdoa di atas bukit ini untuk meminta pendamping hidup, niscaya doanya dikabulkan Allah. Tak hanya berdoa, para pengunjung juga terbiasa menuliskan doa - doanya di dinding bukit.

Sayangnya, hanya beberapa orang saja yang dapat berdoa diatas bukit Jabal Rahmah ini, mengingat media yang berbatuan dan tidak ada jalan khusus untuk naik keatas. Jika sudah sampai diatas bukitpun, doa sepertinya tak lagi khusyuk, pasalnya sangat banyak orang yang ingin mencapai bukit ataupun yang telah sampai di bukit yang membuat suasana tak tenang.

Untuk menaikinya, sebaiknya jangan dilakukan dengan hati - hati dan tak terburu - buru. Karena sudah berpuluh - puluh kali orang yang jatuh sebelum sampai diatas bukit. Jika diperkirakan tidak kuat, sebaiknya jangan dipaksakan, mengingat banyaknya orang yang turun naik secara bersamaan yang jarang menghiraukan orang disekitarnya.

Lebih baik berdoa saja dibawah bukit, yang mudah - mudahan tetap dapat terkabul. Lagi pula tak jauh dari bukit ada papan yang bertuliskan larangan mencoret - coret batu bukit.

Tak hanya menaiki bukit, di sekitar Jabal Rahma juga terdapat Unta - unta yang telah dihiasi berbagai ornamen unik yang siap ditumpangi dan difoto.Untuk menambah koleksi oleh - oleh pun bisa dibeli dari sini seperti aneka batu cincin, tasbih, gantungan kunci, dan aneka pajangan. Ada juga barang - barang elektronik buatan China yang digelar di sini.

Jadi, jika kalian berkesempatan mengunjungi Tanah Suci, jangan lupa singgah ke Jabal Rahmah ya.

Bromo Yang Menyimpan Misteri

Obyek wisata gunung Bromo ternyata tak hanya menyimpan seribu keindahan. Siapa sangka dibalik kemolekan gunung Bromo yang masuk tiga besar gunung terbaik di dunia bagi para pendaki itu menyimpan sebuah misteri.

Benarkah? Salah seorang warga setempat, Darto mengatakan, jika pengunjung yang datang ke gunung Bromo sebaiknya berhati - hati.


www.belantaraindonesia.org

"Tidak sedikit pengunjung yang datang ke lautan pasir itu banyak yang tersesat dan kebingungan. Saat mau kembali ke jalan semula, mereka tak menemukan jalan untuk pulang," katanya.

Tersesatnya pengunjung itu, kata dia, bukan karena tebalnya kabut Gunung Bromo. Melainkan di kawasan itu memang banyak menyimpan misteri yang tak banyak orang tahu.

"Menurut kepercayaan orang Tengger, di lautan pasir itu terdapat sebuah akar ghoib yang melintang yang tak dapat ditembus dengan kasat mata," ungkapnya.

Mujono, seorang dukun Tengger saat dikonfirmasi mengatakan, jika selama ini kejadian seperti itu kerapkali dialami oleh pengunjung obyek wisata gunung Bromo.

"Memang banyak pengunjung yang kesasar saat melewati lautan pasir itu," katanya.

Kesasarnya pengunjung sehingga tidak menemukan arah untuk kembali, cerita Mujono, karena memang di kawasan gunung Bromo banyak menyimpan misteri. "Di kawasan ini, memang tidak boleh orang sembarangan ngomong. Kalau sembarangan ngomong ya seperti itu jadinya," katanya.

Menurutnya, akar ghoib yang terdapat di lautan pasir itu memang menjadi sebuah legenda dan cerita rakyat bagi warga Tengger. "Ceritanya memang seperti itu," imbuh dia.

Lalu bagaimana pengunjung yang tersesat itu bisa kembali menemukan arah jalan semula? "Dia harus membuka bajunya dan memakainya dengan cara membalik," kata Mujono lagi.

Dengan cara membalik bajunya itu, pengunjung yang tersesat akan kembali menemukan arah jalan semula. "Di kawasan gunung Bromo, seseorang tidak hanya sembarangan ngomong, tetapi juga tidak boleh kencing di sembarang tempat," katanya.

Hebohnya akar ghoib di lautan pasir obyek wisata gunung Bromo mendapat respon dari Ketua PCNU Kabupaten Probolinggo, KH. Syaiful Hadi.

"Saya percaya dengan adanya akar ghoib itu," tandasnya.

Keyakinan terhadap benda ghoib, menurut dia, tak hanya orang Tengger saja yang mayoritas beragama Hindu. Namun dalam syari’at Islam juga diajarkan tentang adanya barang ghoib.

"Allah itu Maha Kuasa. Dalam ajaran Islam, barang - barang ghoib itu memang ada," ungkapnya.

Sesuatu yang ghoib memang tidak semua orang dapat mempercayainya. "Tidak semua orang bisa percaya, karena untuk mengetahui sesuatu yang ghoib itu tidak semua orang bisa," imbuh dia lagi.

Menurut tokoh NU di Kabupaten Probolinggo itu mengatakan, jika di kawasan Bromo memang banyak menyimpan beragam benda - benda ghoib yang dibawa oleh makhluk harus dan disimpan di tempat itu.

"Dari teropong mata bathin saya, di kawasan itu tak hanya ada akar ghoib saja, tetapi banyak tersimpan senjata - senjata peninggalan kerajaan Majapahit yang dibawa oleh makhluk halus ke tempat itu," ungkap KH. Syaiful Hadi.

Senjata - senjata tersebut, kata KH. Syaiful Hadi, bisa diambil namun harus melakukan tirakat terlebih dahulu. "Jadi tidak sembarangan orang lalu bisa mengambilnya, tetapi harus menggunakan kekuatan Ilahi karena yang menyimpannya adalah para makhluk halus yang menunggui kawasan itu," katanya.

Untuk itu sebelum Anda mengunjungi gunung bromo tersebut ada beberapa syarat yang harus Anda lakukan

1.Niat baik akan membawa seseorang kepada lancarnya perjalanan Anda. Pernah suatu ketika sepasang dua sejoli bermesraan di gunung bromo dengan melakukan hal yang amoral, seketika itu juga mereka hilang dan tak ditemukan lagi jasadnya. Semua itu memang kehendak Tuhan tetapi setiap daerah pasti ada aturan tertentu yang harus di taati

2. Jangan menganggap enteng untuk merasa kuat di keadaan dingin. Bromo terkenal dengan kedinginannya. Kedinginan Bromo mulai dari jam 11 malam sampai jam 5 pagi. Di saat saat itulah kita mengalami krisis tubuh hangat. Pastikan membawa baju setebal mungkin untuk melindungi Anda dari rasa dingin.

3. Menghargai saran orang daerah Bromo. Contohnya petunjuk jalan yang disarankan harus diikuti dengan baik, karena mereka lebih mengenal medan di gunung Bromo.

Argpuro Jalur Pendakian Terpanjang Di Pulau Jawa

Gunung Argopuro, yang berada di wilayah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur mungkin terdengar asing bagi beberapa orang. Terutama bagi mereka yang tidak bertempat tinggal di Jawa Timur. Hal ini wajar, karena Jawa Timur adalah surganya gunung - gunung api terkenal, seperti sang legendaris Gunung Semeru dan sang pemilik puncak sejati, Gunung Raung.


www.belantaraindonesia.org

Terjepit di antara kepopuleran Semeru dan Raung, gunung ini menyajikan sebuah keindahan alam yang tidak bisa diungkapkan dengan bahasa manusia. Perawannya hutan alam disertai binatang - binatang liar yang masih menghuni dataran tinggi, yang menjadikannya sebuah gunung api tidak aktif yang patut diperhitungkan untuk dikunjungi.

Keindahan alam ini juga ditambah dengan predikatnya sebagai pemegang jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa, mendampingi Gunung Semeru sebagai pemegang puncak tertinggi di Pulau Jawa. Sekitar empat puluh kilometer perjalanan pendakian adalah makanan yang harus disantap habis untuk naik dan turun di Argopuro berawal dari Baderan dan berakhir di sebuah desa bernama Bremi.

Panjangnya jalur pendakian yang terbayar dengan indahnya alam Argopuro masih akan ditambah dengan pesona lain yang dimiliki oleh gunung ini: sebuah detak sejarah dan mistis dalam keindahan Argopuro. Gunung ini menyediakan sebuah cerita yang menarik, baik dari segi sejarah maupun mistis. Cerita - cerita inilah yang akan selalu menyelimuti keindahan sang puncak kembar Rengganis dan Argopuro.

Menuju Puncak Argopuro

Perjalanan menuju puncak Gunung Argopuro yang di awali menuju Pos Cisentor didominasi oleh tutupan hutan alam yang tumbuhannya memiliki tinggi sekitar lutut orang dewasa. Setelahnya akan melewati sabana kecil yang dimana bunga - bunga akan menyambut mata para pendaki. Sebuah pemandangan yang indah sebelum melalui jalur yang ekstrim.


www.belantaraindonesia.org

Perjalanan ini akan menuju sebuah pos yang bernama Cisentor. Di pos ini, para pendaki bisa mengambil air yang jernih sekaligus beristirahat di sebuah pondokan yang telah ada di sana. Cisentor sendiri juga merupakan sebuah tempat yang merupakan titik pertemuan antara jalur Desa Bremi dan jalur Baderan.

Selepas Cisentor, perjalanan akan dilanjutkan menuju kawasan Rawa Embik. Seperti perjalanan sebelumnya, perjalanan akan dihiasi dengan bunga - bunga di pinggir jalur pendakian sembari sesekali tanaman Edelweiss yang merupakan tanaman khas pegunungan akan muncul. Ada sebagian yang berbunga dan ada sebagian yang tidak berbunga. Di Rawa Embik sendiri, Edelweiss yang tumbuh cukup banyak mengingat kawasan ini memiliki ketinggian sekitar 2800 mdpl.

Menurut penduduk sekitar, yang ditemui ketika di jalur pendakian awal, kawasan ini merupakan tempat kambing - kambing dibawa oleh penduduk untuk dimandikan. Ada juga yang mengatakan bahwa di sini adalah tempat kambing gunung mencari minum.

Rawa Embik sendiri adalah sebuah kawasan yang mirip dengan Cikasur, yakni sebuah sabana dengan sebuah sungai kecil. Hanya saja sabana di sini tidak seluas di Cikasur. Pada malam hari, angin yang berhembus di kawasan ini sangat menusuk kulit.

Perjalanan dari Rawa Embik menuju kawasan tertinggi di kompleks pegunungan ini akan memberikan sebuah pandangan adanya dua buah puncak yang letaknya bersebelahan. Kedua puncak ini akan terlihat jelas di sebuah sabana yang bernama Sabana Lonceng. Kedua puncak ini berdiri dengan gagahnya.

www.belantaraindonesia.org
Sabana Lonceng Argopuro
Puncak pertama adalah Puncak Rengganis dan yang kedua memiliki nama Puncak Argopuro. Puncak Rengganis lebih dikenal dibandingkan dengan Puncak Argopuro. Hal ini disebabkan karena gunung Argopuro lebih dikenal oleh masyarakat dengan kaitannya dengan Dewi Rengganis.

Menurut kisah yang ada di masyarakat, Dewi Rengganis ini melarikan diri bersama dengan dayangnya dan menetap di gunung ini. Di Puncak Rengganis yang dikelilingi oleh batuan kapur putih dan aroma belerang yang dapat tercium dengan tajam, pendaki akan menemukan semacam bekas puing sebuah kuil dan tumpukan batuan yang mirip dengan kuburan. Puing ini diperkirakan merupakan petilasan dari Dewi Rengganis.

Kisah lain yang beredar di masyarakat lainnya adalah ketika orang - orang berhasil mendaki hingga ke Puncak Rengganis, segala permintaannya akan terkabul. Selain itu, mitos lain yang juga ada di di daerah pegunungan yang berkaitan dengan Dewi Rengganis adalah titisan Dewi Rengganis yang masih hidup di daerah sekitar pegunungan Argopuro. Lebih jauh, ada juga kisah yang menyatakan bahwa Dewi Rengganis yang diperkirakan masih hidup dan kini sudah berusia ratusan tahun.

www.belantaraindonesia.org
Puncak Rengganis
Mitos - mitos di atas berkembang di kalangan penduduk Desa Widoro Payung. Selain itu, cerita lain yang cukup popular di masyarakat sana adalah sebuah cerita yang dikisahkan oleh penduduk lokal. Ia menceritakan bahwa pernah ada seorang pendaki yang hilang tersesat dan tidak berhasil ditemukan selama satu bulan. Akhirnya dengan bantuan upacara adat, orang tersebut berhasil ditemukan dan kembali.

Cerita tentang kehilangan orang ini nampak sudah sangat wajar dan upacara adat biasanya menjadi jalan pilihan untuk menemukannya.

www.belantaraindonesia.org

Puncak Argopuro, yang tidak sepopuler Puncak Rengganis, akan menyajikan sebuah pemandangan yang lebih tertutup oleh vegetasi. Di sana juga terdapat tumpukan batu yang diperkirakan memiliki nilai sejarah tersendiri. Sayang, batu - batuan sisa sejarah itu lebih nampak tidak terawat.

Mitos - mitos yang berkaitan dengan Dewi Rengganis ini tentu saja berimbang dengan panorama alam yang disajikan di puncak gunung. Matahari terbit akan terlihat dengan jelas beserta dengan gagahnya Gunung Semeru yang bisa terlihat dari Puncak Rengganis maupun Argopuro.

Tiga Puncak Gunung Argopuro

Setelah Anda puas menikmati keindahan puncak Argopuro, belum tuntas perjalanan pendakian Anda, karena ada satu lagi tahap yang harus diselesaikan, yakni turun! Perjalanan bisa di lanjutkan menuju ke arah Cisentor dan selanjutnya menuju arah Desa Bremi. Meskipun menuruni gunung, tetapi tidak akan semudah bayangan Anda.


www.belantaraindonesia.org

Perjalanan ini masih harus melalui sebuah gunung bernama Gunung Cemara Lima setelah sebelumnya dahaga akan disegarkan di sebuah daerah bernama Aeng Kenek ( yang berarti air kecil ) yang memiliki sungai kecil yang mengalir dengan air yang jernih.

Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 2500 mdpl. Memang sepanjang perjalanan pendakian, para pendaki akan melewati beberapa gunung seperti Gunung Jambangan yang terletak sebelum Cikasur. Namun biasanya jalur pendakian hanya akan mengitari perbukitan.

Hal yang sebaliknya terjadi ketika perjalanan menyusuri Gunung Cemara Lima. Pendaki akan dihadapkan pada jalur yang memiliki kontur naik bahkan hingga ke puncak Gunung Cemara Lima. Oleh karena itu, menaiki Argopuro dengan mengambil jalur Bremi akan membawa pendaki menggapai tiga buah puncak sekaligus: Rengganis, Argopuro, dan Cemara Lima.

Secara umum, pemandangan yang disajikan tidak jauh berbeda dengan pemandangan dari jalur Cikasur menuju ke puncak Rengganis - Argopuro. Tanaman - tanaman hutan lebih mendominasi dengan pohon - pohon cemara yang menjulang tinggi di bagian atas perbukitan. Perjalanan yang nantinya akan menanjak akan kembali memanjakan mata dengan bunga - bunga Edelweis yang berkeliaran di pinggir jalur pendakian hingga jalur menurun dari puncak Cemara Lima.

Jalur menurun dari Cemara lima akan menawarkan pesona alam yang berbeda dari jalur - jalur sebelumnya. Jalur ini ketika menurun akan semakin didominasi oleh hutan tropis layaknya perjalanan menuju puncak Gede - Pangrango.

Hutan yang ada masih terlihat sangat alami dan terlihat begitu liar. Lebih jauh, beberapa monyet hutan kadang juga terlihat melompat di antara pepohonan liar. Hal ini wajar mengingat Argopuro adalah kawasan suaka marga satwa.

Bukit Salero Yang Menunjuk Langit

Bukit Serelo yang oleh masyarakat setempat di beri nama Bukit Tunjuk di wilayah Seganti Setungguan Kabupaten Lahat memang pantas menjadi salah satu kebanggaan karena pemandangan alamnya sungguh memesonakan bagi pendaki atau pengunjungnya.


www.belantaraindonesia.org

Bukan sekedar bentuknya yang unik tetapi pesona perbukitan di sekitarnya juga turut mendukung keindahannya. Serta kelok Sungai Lematang yang menjadi urat nadi beberapa masyarakat Kabupaten Lahat ini.

Memang bukan perkara mudah untuk sekedar mencicipi indahnya panorama dari atas bukit batu ini. Selain jalurnya yang memang terjal juga posisi jalan pendakian hampir 75 derajat serta licinnya jalan. Disamping itu Bukit Serelo ini adalah bukit batu yang hanya di tumbuhi oleh tumbuhan semak sejenis ilalang.

www.belantaraindonesia.org

Setelah kita tiba di lereng di kanan kiri hanya terdapat belukar dan beberapa pohon Puspa. Yang merimbun di antara celah bebatuan. Dapat dibayangkan jika kita sampai terpeleset dan jatuh. Batu – batuan tajam akan menyambut tubuh Anda tentunya.

Ada beberapa tempat untuk para pendaki yang hendak mendirikan tenda untuk menginap. Yaitu di Ngarai daerah kebun kopi milik penduduk. Sekitar setengah jam sebelum ke bukit.

Di atas bukit terdapat tanah datar berukuran kira - kira 2,5 m X 3 m. Tepatnya di lekukan sebelum sampai di puncaknya. Memang dari atas kita dapat menyaksikan panorama pemandangan kota tetangga yaitu Muara Enim dan Tanjung Enim.

www.belantaraindonesia.org

Berhati – hati jika Anda ingin mendirikan tenda di atas bukit. Selain hawa yang dingin kekuatan angin di atas bukit mampu menerbangkan tenda. Jadi di anjurkan untuk melihat cuaca sebelum mendirikan tenda di atas bukit.

Dari Puncak Bukit Serelo lampu – lampu rumah penduduk terlihat seperti gugusan Bintang. Selain itu jangan lewatkan Matahari Pagi atau sunrise. Biasanya pendaki tidak akan melewatkan detik - detik Matahari pagi ini. Di sinilah saat yang paling di nanti oleh para pendaki , yaitu antara jam 05.00 hingga jam 08.00 Wib.

www.belantaraindonesia.org

Sebagai tambahan, Bukit Serelo tidak berdiri sendiri, di sekelilingnya juga terdapat beberapa bukit yang indah dilihat seperti Bukit Tikus, Bukit Perawan, Bukit Kelingking ( oleh masyarakat setempat di sebut anak Bukit Serelo ). Dari atas bukit - bukit tersebut selain kita disuguhkan pemandangan daerah perbukitan sekitar, kita juga dapat menyaksikan keindahan Sungai Lematang membelah Kabupaten Lahat.

Tambahan: Sebuah bukit di daerah Lahat yang jika diperhatikan seksama seperti menunjuk ke langit. Namanya Bukit Serelo atau biasa disebut Bukit Jempol atau Telunjuk oleh penduduk sekitar. Mungkin bukit ini mau mengingatkan manusia bahwa masih ada Kuasa yang lebih tinggi dari kita semua.

Danau Cantik Di Tingginya Rinjani

Mendaki kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, belum puas rasanya apabila belum mendatangi lokasi ini. Apalagi kalau bukan Danau Segara Anak, danau cantik di tingginya Rinjani? Nama Segara Anak di ambil dari bahasa setempat yang berarti Laut Kecil. Untuk mencapainya, Anda membutuhkan waktu 3 jam dari Plawangan Sembalun.


www.belantaraindonesia.org

Trek menuju Danau Segara Anak relatif menurun. Tapi, pada beberapa bagian, kondisinya bahkan sangat curam. Oleh sebab itu, diperlukan kewaspadaan yang tinggi saat melintasi jalur ini. Terkadang trek juga diselimuti kabut sehingga dapat mengurangi jarak pandang.

Bagi umat masyarakat suku Sasak maupun Hindu Dharma di Lombok, Danau Segara Anak dianggap memiliki nilai sakral. Danau seluas sekitar 1.100 hektar ini dipercaya sebagai tempat persemayaman Dewi Anjani, yang dipercaya sebagai penguasa tertinggi alam Gunung Rinjani.

Sampai saat ini Danau Segara Anak masih dilakukan sejumlah ritual, yang salah satunya adalah Mulang Pekelem. Ritual ini digelar untuk memohon hujan kepada Dewi Anjani. Pada ritual tersebut masyarakat memberikan persembahan berupa replika berbagai macam mahluk air yang terbuat dari emas, yang kemudian ditenggelamkan ke danau.

Menurut literatur, Danau Segara Anak adalah danau vulkanik yang tercipta akibat letusan Rinjani yang terjadi pada zaman Plistosen ( lebih dari 1,8 juta tahun yang lalu ). Airnya yang jernih, menciptakan refleksi dari lereng gunung sehingga menciptakan pemandangan yang menakjubkan.

Tak heran bila danau Danau Segara Anak kemudian menjadi lokasi bermalam favorit para pendaki gunung. Bahkan, banyak pula yang tinggal selama beberapa malam di tempat ini. Sambil menikmati kemegahan alam sekitar, banyak pendaki yang mengisi waktu luang dengan memancing ikan nila, mujair atau Kerper yang hidup di danau ini.


Selain puncak Rinjani dan lereng pegunungan, pemandangan Danau Segara Anak juga diperkaya oleh Gunung Baru Jari atau yang juga sering disebut Gunung Baru ( 2.363 mdpl ). Gunung ini menjulang beberapa puluh meter dari permukaan danau dengan 2 lubang kepundan di bagian puncaknya.

Menurut catatan, anak Rinjani ini sempat menggeliat pada tahun 1994. Gunung ini sempat memuntahkan abu hingga ke Desa Sembalun dan desa lain di kaki Rinjani. Pada 2009 hingga 2010, aktivitas Rinjani terasa lagi dan membuat kegiatan pendakian sempat ditutup.

Aktivitas Rinjani tersebut ternyata membawa berkah tersendiri, terutama bagi para pemandu gunung dan portir, jumlah pendaki yang berkunjung kala itu justru bertambah banyak. Mereka ingin menyaksikan aktivitas anak Rinjani secara langsung dan dari jarak yang relatif dekat.

Hanya beberapa puluh meter dari camping ground di area Danau Segara Anak, terdapat sebuah spot unik yang juga selalu singgahi para wisatawan maupun para pendaki, yaitu hot spring water alias sumber mata air panas Aik Kalak.

Ada beberapa spot yang ramai dikunjungi untuk menikmati air panas ini. Apabila spot terdekat dari camping ground terasa ramai, pengunjung dapat menuju ke area berikutnya, dimana terdapat sebuah air terjun dan kolam air panas alami.

Merendam tubuh di kolam air panas yang alami tersebut akan membuat tubuh terasa rileks dan segar. Hanya saja, tidak disarankan untuk langsung melanjutkan pendakian setelah berendam. Sebab suhu tubuh akan dapat menurunkan secara drastis dan bisa membahayakan diri. Langsung mengenakan pakaian kering atau hangat dan dilanjutkan dengan beristirahat di tenda, adalah aktivitas yang sebaiknya dilakukan.

Senja Menawan Di Plawangan Sewu

Rinjani, salah satu gunung tinggi di Indonesia yang terletak di Lombok Nusa Tenggara Barat adalah salah satu destinasi pendakian gunung yang banyak diminati bagi para pendaki. Banyak ulasan tentang Rinjani, dan kini terfokus pada saat Anda sudah puas menikmati indah dan megahnya alam di Danau Segara Anak.


www.belantaraindonesia.org

Ada satu spot lagi yang wajib dilewati, yakni Plawangan Senaru. Tempat ini berada lebih tinggi dari danau dan layaknya Plawangan Sembalun. Plawangan Senaru juga sebagai gerbang untuk menuju danau bagi mereka yang memulai pendakian dari Desa Senaru di Lombok Utara.

Rute untuk mencapai Plawangan Senaru tidak bisa dibilang mudah. Setelah menyusuri jalan di tepian danau, tanjakan akan langsung menghadang. Setidaknya diperlukan waktu 3 jam untuk mencapai Plawangan Senaru.

Plawangan Senaru adalah lokasi yang tepat untuk menyaksikan kemegahan alam Rinjani yang sesungguhnya. Dari dataran di ketinggian 2.641 meter ini bakal nampak Danau Segara Anak, Gunung Baru, Puncak Rinjani berikut lereng gunung yang berbaris dengan anggunnya.

Pada saat sunset, suasana Plawangan Senaru pun terasa magis dan banyak dinanti. Awan yang terhampar dan bayangan segitiga mungil di garis horizon yang tak lain adalah Gunung Agung di Pulau Bali menciptakan pemandangan yang sulit didapatkan di tempat lain.

www.belantaraindonesia.org

Usai menyaksikan suguhan atraksi alam dari Plawangan Senaru, maka tiba waktunya untuk mengakhiri petualangan di Rinjani. Dari Plawangan, para pendaki biasanya mengarahkan perjalanannya ke arah ke Desa Senaru.

Berbeda dengan sebelumnya, perjalanan kali ini lebih menyenangkan. Ini terjadi lantaran suasana jalur pendakian yang lebih teduh karena masih banyaknya pepohonan di sepanjang jalur. Perjalanan selama 6 hingga 7 jam itu pun jadi terasa lebih ringan.

Di sekitar Desa Senaru sendiri terdapat beberapa obyek wisata alam yang banyak disinggahi oleh wisatawan Nusantara maupun mancanegara. Sebut saja air terjun Sendang Gila, air terjun Tiu Kelep serta obyek lain yang akan membuat pengalaman perjalanan ke kawasan Rinjani makin kaya dan berkesan.

Kemegahan dan segala kekayaan alam yang dimiliki Rinjani mungkin hanyalah salah satu bukti nyata akan betapa eloknya alam Lombok. Yang membanggakan, kekayaan ini bahkan telah diakui dan diburu oleh banyak wisatawan dari berbagai belahan dunia. Bagaimana dengan Anda?

Ranu Kumbolo, Primadona Gunung Semeru

Ranu Kumbolo di lereng Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang Jawa Timur merupakan salah satu primadona Gunung Semeru. Berada di ketinggian 2.400 mdpl, Ranu Kumbolo tersohor karena kecantikan, kesejukan, dan dingin air danaunya. Sunrisenya pun sempurna!


www.belantaraindonesia.org

Bagi para pendaki gunungGunung Semeru merupakan gunung favorit dan menarik untuk dijelajah. Salah satu pesona yang ditawarkan Semeru adalah Danau Ranu Kumbolo yang cantik. Danau yang unik, karena letaknya di lereng gunung.

Ranu Kumbolo berada di ketinggian 2.400 mdpl, serta menjadi tempat peristirahatan dan berkemah bagi para pendaki. Akan tetapi, menuju danau ini bukanlah perjalanan yang mudah. Anda harus berjalan selama 4 - 5 jam dan melewati medan yang menantang. Perjalanan yang cukup menguras stamina.

Setibanya di Ranu Kumbolo, rasa lelah seolah impas dengan pesona yang akan Anda rasakan. Pemandangan di sekitar danau sangat meneduhkan mata. Perpaduan pohon cemara, semak - semak yang hijau, dan langit yang biru, menjadi refleksi tersendiri. Tak ketinggalan, pesona Ranu Kumbolo akan mencuri hati Anda!

www.belantaraindonesia.org

Ranu Kumbolo seolah oase yang menyegarkan. Perpaduan alam yang hijau dan segarnya pemandangan danau, dijamin akan melepas segala jenis rasa penat Anda. Ditambah suasana yang dingin dan sejuk, Ranu Kumbolo pantas disebut sebagai tempat yang sempurna untuk bersantai.

Tidak hanya itu, sunrise di Ranu Kumbolo akan menambah rasa kagum Anda. Panorama Matahari terbitnya sangat cantik dan mempesona. Warna cahaya mentari yang keemasan terpantul oleh permukaan danau.

Tidak ada yang membantah kecantikan sunrise di Ranu Kumbolo. Serta, tidak sedikit para fotografer yang mengabadikan pemandangan tersebut dalam kameranya masing - masing. Sunrise di Ranu Kumbolo akan menambah rasa kagum Anda pada ciptaan Tuhan yang Maha Kuasa.



Berkunjunglah ke Ranu Kumbolo dan silahkan melepas penat di sana. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alamnya.

Megahnya Istana Dewi Anjani

Megahnya istana Dewi Anjani di Puncak Gunung Rinjani memang tak akan terbantahkan. Panorama di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani yang berada di Lombok Nusa Tenggara Barat begitu memanjakan mata, hati dan jiwa, sehingga semua itu sulit di ungkapkan lewat kata, tetapi butuh semangat untuk menggapai istana Dewi Anjani di puncak Rinjani.


www.belantaraindonesia.org

Niat yang kuat adalah modal utama untuk mendaki Gunung Rinjani. Perjalanan selama lima hari akan terasa sangat melelahkan. Tetapi jangan menyerah, sebab selama perjalanan, pemandangan yang indah membuat kita tetap bersemangat dan pantang menyerah dalam pendakian.

Memang, walaupun rintangannya sulit, tetapi Gunung Rinjani memberikan banyak pemandangan - pemandangan yang akan membuat Anda takjub.

Saat mencapai puncak Gunung Rinjani, semoga kita tak akan henti mengucapkan syukur. Kekaguman kepada Sang Pencipta pun makin bertambah, karena pemandangan di Puncak Gunung Rinjani sungguh indah. Perjalanan yang melelahkan seakan tidak ada artinya. Akhirnya, kita bisa mencapai puncak gunung berapi istana Dewi Anjani tersebut.

www.belantaraindonesia.org

Gunung Rinjani merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia yang menjadi pilihan tepat untuk melepas penat bagi para pendaki. Ya, karena panoramanya menyajikan pesona yang luar biasa, seolah mencapai keindahan surga dunia.

Gunung Rinjani menjadi tujuan utama para pendaki yang wajib digapai. Rinjani adalah sebuah gunung dengan ketinggian 3.726 mdpl, yang dalam cerita masyarakat Pulau Lombok, disebut sebagai pesanggrahan Dewi Anjani.

Dewi Anjani diyakini menjadi pelindung Gunung Rinjani. Konon Dewi Anjani merupakan keturunan langsung Raja Selaparang dengan makhluk halus yang mendiami Rinjani. Penikahan ini pun diyakini untuk membebaskan Kerajaan Selaparang dari kekeringan.

www.belantaraindonesia.org

Oleh karena itu, sampai saat ini masyarakat Suku Sasak dan Hindu Dharma di Pulau Lombok, melakukan ritual Mulang Pekelem yaitu memohon hujan kepada Dewi Anjani. Mereka juga mempercayai kalau puncak Rinjani menjadi istana Dewi Anjani yang tak dapat disentuh oleh makhluk lain.

Sampai saat ini, keberadaan Dewi Anjani di Rinjani dipercaya selalu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat yang hidup di sekitarnya. Walaupun membutuhkan perjuangan untuk mencapai puncak Rinjani, semua akan terbalas setelah melihat alamnya. Meskipun, menurut penduduk Lombok, puncak Rinjani yang berhasil dicapai oleh pendaki hanyalah puncak semu. Ya, karena puncak Rinjani yang sesungguhnya tidak dapat disentuh oleh siapapun.


Pendakian di Gunung Rinjani memang dikenal memiliki tingkat kesulitan yang tinggi. Namun, ketika sampai di puncak, Anda akan disuguhkan oleh pemandangan padang savana yang sangat indah. Belum lagi Danau Kawah Segara Anak yang memancarkan pesonanya. Benar - benar pemandangan yang sempurna!

Gunung Rinjani, tak terbatas ruang untuk mengagumi pesonanya. Jangan pernah lewatkan, untuk mencapai puncak Rinjani! Silakan mendaki Gunung Rinjani dan ada banyak pengalaman - pengalaman berharga yang akan Anda dapatkan.

Gunung Batur, Global Geopark Milik Indonesia

Kaldera Gunung Batur Kintamani, Bangli Bali, berhasil ditetapkan sebagai Global Geopark Network atau jaringan taman bumi global oleh UNESCO. Penetapan dilakukan saat Konferensi Geopark Eropa yang ke - 11 di Geopark Auroca, Portugal pada 20 September 2012.


www.belantaraindonesia.org

"Indonesia baru pertama berhasil memperjuangkan ini setelah selama 4 tahun, satu kali ditolak dan kemarin di Portugal kita berhasil. Dari 11 usulan geopark yang berhasil masuk hanya 4," kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Event Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Achyaruddin, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta.

Empat negara tersebut, ungkap Achyaruddin, dua dari Eropa dan dua dari Asia. Selain Indonesia, tiga negara lainnya adalah Spanyol, Hongaria, dan China. Achyaruddin mengungkapkan perjuangan selama empat tahun untuk menginisiasi Kaldera Batur sebagai Global Geopark.

"Ini tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Jepang saja sampai tujuh tahun dan tidak lolos. Mereka menjerit histeris, menangis karena tidak masuk," ungkapnya.

Achyaruddin mengungkapkan pengembangan pariwisata di daerah - daerah yang dilakukan pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf difokuskan pada pariwisata yang berkelanjutan ( sustainable tourism ).

"Yang dimaksud pariwisata adalah adanya pergerakan manusia. Jika Batur menjadi Global Geopark dan diinformasikan kepada dunia, orang - orang semakin banyak datang," katanya.

Semakin banyaknya wisatawan mancanegara yang datang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Selain juga pelestarian lingkungan maupun budaya adat masyarakat Batur. Sementara itu, Badan Geologi Kementerian Energi, Sumber Daya Mineral Sukhyar menuturkan di Indonesia memang memiliki banyak kaldera dan 127 gunung api.

Namun, Danau Batur merupakan kaldera terunik kedua setelah Danau Toba. "Aksesibilitasnya mudah, jadi melihat keunikan kaldera ini tak perlu jauh - jauh, langsung bisa lihat. Di satu site sudah bisa lihat seluruh kaldera," katanya.

Selain itu, proaktif pemerintah daerah Kabupaten Bangli menjadi pertimbangan pemerintah pusat memperjuangkan Kaldera Batur ke UNESCO. Kaldera Batur berada di Kabupaten Bangli. "Kita sudah identifikasi 33 geopark di Indonesia. Tapi tanpa proaktif pemda tidak mungkin. Apalagi jika suatu kaldera melibatkan lebih dari satu kabupaten, perlu proaktif dari seluru kabupaten dan keterlibatan masyarakat lokal juga penting," jelasnya.

www.belantaraindonesia.org

Sementara itu, Bupati Bangli I Made Gianyar berharap dengan Kaldera Batur menjadi GGN, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar Kaldera Batur. Selain juga masyarakat dapat teredukasi lebih baik mengenai pelestarian lingkungan maupun pemanfaatan Danau Batur.

Batur Global Geopark Surganya Bumi Di Kintamani terletak di sekitar gunung api aktif di Bali di timur laut Bali, di antara dua kaldera merupakan kawah vulkanik besar yang terbentuk sekitar 22 ribu tahun yang lalu. Gunung api ini bagian dari cincin api Pasifik dan membentuk sebagian dari deretan panjang gunung api aktif serupa di Indonesia.

Daerah ini kaya dengan elemen bentukan tanah vulkanik makro dan mikro yang terbentuk akibat letusan gunung api sejak ribuan tahun yang lalu. Dari segi budaya, Geopark menunjukkan budaya lokal yang berkaitan dengan budaya Hindu Bali.

Sunrise Sempurna Di Ranu Kumbolo

Semeru merupakan destinasi favorit bagi para pendaki dan pecinta gunung. Keindahan alamnya sangat menjanjikan. Salah satu keindahan di Gunung Semeru adalah Ranu Kumbolo. Di tempat ini Anda dapat melihat sunrise yang sempurna!


www.belantaraindonesia.org

Gunung Semeru terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur. Semeru merupakan gunung yang diagungkan dan tertinggi di Pulau Jawa, dengan ketinggian 3.676 mdpl. Di sinilah mitosnya tempat bersemayam para dewa.

Ada banyak beberapa tempat - tempat yang menarik dan cantik di Semeru, seperti Ranu Pane, Oro-oro Ombo, Kalimati, Arcopodo, dan Puncak Mahameru. Ada satu tempat yang indah dan menjadi tempat berkemah bagi para pendaki, yaitu Ranu Kumbolo.

www.belantaraindonesia.org

Ranu Kumbolo merupakan tempat yang terkenal dengan danau dan pemandangan yang hijau di sekitarnya. Bentuknya seperti lembah, jangan heran jika cuaca di tempat ini sangat dingin dan sejuk. Danaunya sangat cantik, biru dan dingin. Danau Ranu Kumbolo seolah menjadi oase di ketinggian 2.400 mdpl.

Pemandangan di sekitar danau sangat meneduhkan mata. Perpaduan pohon cemara, semak - semak yang hijau, dan langit yang biru, akan memanjakan Anda. Banyak pendaki berkemah di sini, selain karena tempatnya yang sejuk, keindahan sunrise atau Matahari terbitnya pada pagi hari wajib untuk dilihat.

www.belantaraindonesia.org

Sunrise di Ranu Kumbolo sangat cantik dan mempesona. Warna cahaya mentari yang keemasan terpantul oleh permukaan danau. Tidak hanya itu, apakah Anda ingat bagaimana menggambar sunrise saat masih anak - anak dulu? Ya, pasti gambaran sunrisenya adalah Matahari muncul dari tengah - tengah bukit. Di Ranu Kumbolo, sunrisenya seolah gambaran sunrise yang hidup dari masa kecil Anda.

Siapkan kamera terbaik Anda untuk mengabadikan sunrise di tempat ini. Sungguh, untaian kata pun sangat sulit untuk menggambarkan sunrise sempurna di Ranu Kumbolo. Pengalaman tersebut, mungkin menjadi yang tidak akan terlupakan seumur hidup.

Silakan berkunjung ke Ranu Kumbolo dan menyaksikan salah satu sunrise yang terbaik di Pulau Jawa.

Tuesday, October 9, 2012

Puncak Mahameru, Sebuah Perjalanan Seru

Gunung Semeru adalah gunung yang wajib dikunjungi bagi para pendaki gunung. Selain jalur pendakian yang menantang, sepanjang perjalanan dari kaki gunung sampai puncak juga menyajikan pemandangan yang luar biasa indah. Mulai dari areal persawahan, perbukitan, padang rumput, danau, ladang Edelweis, hutan cemara, hingga jalur berbatu dan berpasir di sekitar Puncak Mahameru. Tak heran jika Puncak Mahameru menjadi destinasi bagi turis dan pendaki mancanegara.
Ranu Pane adalah desa terakhir di kaki Gunung Semeru yang menjadi entry point para pendaki. Di desa ini terdapat danau bernama Ranu Pane seluas satu hektar, “ranu” berarti “danau” dalam bahasa setempat. Pada zaman penjajahan, desa seluas 225 hektar ini disewa oleh orang Belanda bernama A. Gisius. A. Gisius yang juga merupakan anggota “Nederlandsch-Indische Vereeniging voor Bergsport” atau Perkumpulan Pendaki Gunung Hindia-Belanda ini mempunyai “boerderij” yaitu ladang pertanian dan perkebunan di Ranu Pane yang diberi nama “de Semeroehoeve”. Selain itu, A. Ginius juga memiliki pondokan di Ranu Kumbolo dan di Arcopodo. Setelah Jepang datang mengusir Belanda, keluarga pemilik “boerderij de Semeroehoeve” ini tidak lagi diketahui keberadaannya.
Setelah Ranu Pane, Anda bisa menemukan Ranu Kumbolo yang luasnya mencapai 14 hektar dan berada di ketinggian 2.390 m dpl. Ranu Kumbolo terbentuk dari kawah Gunung Jambangan yang memadat sehingga air hujan tertampung di kawah tersebut. Ranu Kumbolo merupakan danau terbesar di antara danau-danau lain di kawasan Gunung Semeru. Di kawasan ini juga terdapat Ranu Regolo dan Ranu Darungan. Di sebelah barat tepi Ranu Kumbolo terdapat prasasti peninggalan kerajaan Majapahit yang menceritakan perjalanan Empu Kameswara dalam mencari kesucian diri.
Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Puncak Mahameru
Pangonan Cilik terletak tidak jauh dari Ranu Kumbolo. Pangonan Cilik adalah sebuah padang rumput yang terletak di Gunung Ayek-ayek. Nama Pangonan Cilik diambil karena bagi masyarakat setempat padang rumput ini mirip dengan padang penggembalaan ternak (Pangonan). Pangonan Cilik berarti pada penggembalaan ternak yang kecil.
Dari balik bukit di ujung Pangonan Cilik, terdapat padang rumput luas yang dinamakan Oro-oro Ombo. Oro-oro Ombo memiliki arti padang rumput yang luas karena Oro-oro Ombo ini luasnya mencapai 100 hektar. Oro-oro Ombo memiliki lereng-lereng yang ditumbuhi pohon-pohon pinus. Oro-oro Ombo dikelilingi bukit dan gunung sehingga padang rumput ini memiliki panorama yang sangat indah. Salah satu gunung itu adalah Gunung Kepolo, dari balik gunung ini bisa terlihat puncak Gunung Semeru yang selalu menyemburkan asap.
Di sebelah selatan padang rumput Oro-oro Ombo terdapat sebuah hutan yang masuk ke dalam gugusan Gunung Kepolo (3.095 m dpl). Hutan yang didominasi dengan pohon Cemara Gunung (Casuarina junghuniana) dan tumbuhan paku-pakuan ini dinamakan Cemoro Kandang. Hutan Cemoro Kandang memiliki topografi yang relatif datar dan bila beruntung Anda dapat menemui beberapa jenis burung dan kijang di hutan ini.
Oro-oro Ombo, Gunung Semeru, Puncak Mahameru
Setelah melewati Cemoro Kandang, Anda akan menemukan padang rumput lagi yang dinamakan Padang Rumput Jambangan. Di padang rumput ini, Anda bisa menemukan bunga yang selalu ingin dicari para pendaki gunung, yaitu Bunga Edelweis. Selain itu pohon Cemara dan Mentigi juga banyak tumbuh di Padang Rumput Jambangan ini. Padang rumput ini memiliki topografi yang relatif landai dan dari padang rumput ini Puncak Mahameru sudah bisa terlihat. Puncak yang menjulang tinggi dengan kepulan asap yang menjulang ke angkasa dan alur lahar berwarna perak pada seluruh tebing puncak itu.
Pondok Kalimati merupakan tempat untuk persiapan terakhir sebelum mendaki Gunung Semeru. Nama Kalimati berasal dari sebuah sungai yang tidak lagi berair. Aliran air hanya datang pada musim hujan, ketika itu aliran air menyatu dengan aliran lahar Gunung Semeru. Daerah Kalimati berupa padang rumput dengan tumbuhan semak dan hamparan Bunga Edelweis seluas 20 hektar yang dikelilingi hutan dan bukit-bukit rendah. Sekitar satu kilometer ke arah barat dari Pondok Kalimati, terdapat sumber air yang dinamakan Sumber Manik. Sumber Manik konon digunakan umat Hindu untuk mengambil tirta atau air suci dalam pendakian Semeru.
Dari Kalimati, perjalanan dilanjutkan dengan pendakian yang cukup menanjak. Arcopodo berada di lerek Gunung Semeru. Untuk mencapainya, Anda harus melewati jalanan yangg terus menanjak dan berliku-liku di antara hutan cemara dengan kondisi tanah sedikit berdebu. Arcopodo adalah dua buah arca kembar yang sempat dikabarkan hilang. Pada tahun 1984, Herman Lantang dan Norman Edwin menemukan keberadaan arca kembar ini. Di tempat ini juga terdapat belasan prasasti para pendaki Semeru yang meninggal dunia, salah satunya prasasti Soe Hok-gie dan Idhan Lubis yang meninggal pada 16 Desember 1969. Namun pada tahun 2002, prasasti Soe Hok-gie dipindahkan ke Puncak Mahameru.
Gunung Semeru, Puncak Mahameru
Arcopodo merupakan tempat transit sementara sebelum jalur pendakian yang semakin berat. Arcopodo juga merupakan batas vegetasi terakhir, setelah Arcopodo Anda tidak bisa lagi menemui tumbuhan yang hidup, kecuali satu-satunya pohon cemara yang disebut Cemoro Tunggal. Sayangnya, Cemoro Tunggal ini pun sudah tumbang pada November 2009. Selanjutnya, perjalanan dari Arcopodo ke Puncak Mahameru hanya menampilkan lereng-lereng terjal berbatu dan berpasir dengan kemiringan 60 derajat sampai 80 derajat.
Setelah melalui medan pendakian yang berat, Anda akan sampai di Puncak Mahameru. Dari Puncak Mahameru, Anda bisa menikmati pemandangan indah di puncak tertinggi di Pulau Jawa ini. Di sebelah barat terhampar Kota Malang, di sebelah utara terlihat Gunung Kepolo dan pegunungan Tengger, di sebelah timur tampak Gunung Argopuro, dan di sebelah selatan Anda bisa melihat garis pantai Laut Selatan.
Selain itu, Anda juga bisa menikmati pemandangan kepulan asap yang dilontarkan dari kawah Jonggring Seloko. Setiap 15-30 menit, kawah Jonggring Seloko akan meletuskan bebatuan vulkanik yang didahului dengan asap putih, asap kelabu, dan bahkan hitam yang membumbung tinggi sampai ketinggian 800 meter.

Soe Hok Gie dan Mahameru

Catatan dari Puncak Semeru
Soe Hok Gie dan Mahameru adalah dua legenda Indonesia, sedangkan hubungan antara keduanya?
Soe Hok Gie wafat di Mahameru saat melakukan pendakian pada 18 Desember 1969 karena menghirup asap beracun gunung tersebut. Soe Hok Gie dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942. Dia adalah sosok aktifis yang sangat aktif pada masanya. Sebuah karya catatan hariannya yang berjudul Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran setebal 494 halaman oleh LP3ES diterbitkan pada tahun 1983. Soe Hok Gie tercatat sebagai mahasiswa Universitas Indonesia dan juga merupakan salah satu pendiri Mapala UI yang salah satu kegiatan terpenting dalam organisasi pecinta alam tersebut adalah mendaki gunung. Gie juga tercatat menjadi pemimpin Mapala UI untuk misi pendakian Gunung Slamet, 3.442m. Kemudian pada 16 Desember 1969, Gie bersama Mapala UI berencana melakukan misi pendakian ke Gunung Mahameru (Semeru) yang mempunyai ketinggian 3.676m. Banyak sekali rekan-rekannya yang menanyakan kenapa ingin melakukan misi tersebut. Gie pun menjelaskan kepada rekan-rekannya tesebut : “Kami jelaskan apa sebenarnya tujuan kami. Kami katakan bahwa kami adalah manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin tumbuh dari hipokrisi dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat kalau ia mengenal obyeknya. Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda harus berarti pula pertumbuhan fisik yang sehat. Karena itulah kami naik gunung.”
Sebelum berangkat, Gie sepertinya mempunyai firasat tentang dirinya dan karena itu dia menuliskan catatannya :
“Saya tak tahu apa yang terjadi dengan diri saya. Setelah saya mendengar kematian Kian Fong dari Arief hari Minggu yang lalu. Saya juga punya perasaan untuk selalu ingat pada kematian. Saya ingin mengobrol-ngobrol pamit sebelum ke semeru. Dengan Maria, Rina dan juga ingin membuat acara yang intim dengan Sunarti. Saya kira ini adalah pengaruh atas kematian Kian Fong yang begitu aneh dan begitu cepat.”
Dari beberapa catatan kecil serta dokumentasi yang ada, termasuk buku harian Gie yang sudah diterbitkan, Catatan Seorang Demonstran (CSD) (LP3ES, 1983), berikut beberapa kisah yang mewarnai tragedi tersebut yang saya kutip dari Intisari :
Suasana sore hari bergerimis hujan dan kabut tebal, tanggal 16 Desember 1969 di G. Semeru. Seusai berdoa dan menyaksikan letupan Kawah Jonggringseloko di Puncak Mahameru (puncaknya G. Semeru) serta semburan uap hitam yang mengembus membentuk tiang awan, beberapa anggota tim terseok-seok gontai menuruni dataran terbuka penuh pasir bebatuan, mereka menutup hidung, mencegah bau belerang yang makin menusuk hidung dan paru-paru. Di depan kelihatan Gie sedang termenung dengan gaya khasnya, duduk dengan lutut kaki terlipat ke dada dan tangan menopang dagu, di tubir kecil sungai kering. Tides dan Wiwiek turun duluan.
Dengan tertawa kecil, Gie menitipkan batu dan daun cemara. Katanya, “Simpan dan berikan kepada kepada ‘kawan-kawan’ batu berasal dari tanah tertinggi di Jawa. Juga hadiahkan daun cemara dari puncak gunung tertinggi di Jawa ini pada cewek-cewek FSUI.” Begitu kira-kira kata-kata terakhirnya, sebelum turun ke perkemahan darurat dekat batas hutan pinus atau situs recopodo (arca purbakala kecil sekitar 400-an meter di bawah Puncak Mahameru).
Di perkemahan darurat yang cuma beratapkan dua lembar ponco (jas hujan tentara), bersama Tides, Wiwiek dan Maman, mereka menunggu datangnya Herman, Freddy, Gie, dan Idhan. Hari makin sore, hujan mulai tipis dan lamat-lamat kelihatan beberapa puncak gunung lainnya. Namun secara berkala, letupan di Jonggringseloko tetap terdengar jelas.
Menjelang senja, tiba-tiba batu kecil berguguran. Freddy muncul sambil memerosotkan tubuhnya yang jangkung. “Gie dan Idhan kecelakaan!” katanya. Tak jelas apakah waktu itu Freddy bilang soal terkena uap racun, atau patah tulang. Mulai panik, mereka berjalan tertatih-tatih ke arah puncak sambil meneriakkan nama Herman, Gie, dan Idhan berkali-kali.
Beberapa saat kemudian, Herman datang sambil mengempaskan diri ke tenda darurat. Dia melapor kepada Tides, kalau Gie dan Idhan sudah meninggal! Kami semua bingung, tak tahu harus berbuat apa, kecuali berharap semoga laporan Herman itu ngaco. Tides sebagai anggota tertua, segera mengatur rencana penyelamatan.
Menjelang maghrib, Tides bersama Wiwiek segera turun gunung, menuju perkemahan pusat di tepian (danau) Ranu Pane, setelah membekali diri dengan dua bungkus mi kering, dua kerat coklat, sepotong kue kacang hijau, dan satu wadah air minum. Tides meminta beberapa rekannya untuk menjaga kesehatan Maman yang masih shock, karena tergelincir dan jatuh berguling ke jurang kecil.
“Cek lagi keadaan Gie dan Idhan yang sebenarnya,” begitu ucap Tides sambil pamit di sore hari yang mulai gelap. Selanjutnya, mereka berempat tidur sekenanya, sambil menahan rembesan udara berhawa dingin, serta tamparan angin yang nyaris membekukan sendi tulang.
Baru keesokan paginya, 17 Desember 1969, mereka yakin kalau Gie dan Idhan sungguh sudah tiada, di tanah tertinggi di Pulau Jawa. Mereka jumpai jasad keduanya sudah kaku. Semalam suntuk mereka lelap berkasur pasir dan batu kecil G. Semeru. Badannya yang dingin, sudah semalaman rebah berselimut kabut malam dan halimun pagi. Mata Gie dan Idhan terkatup kencang serapat katupan bibir birunya. Mereka semua diam dan sedih.
Soe Hok Gie telah menjadi salah satu Dewa yang memuncaki Mahameru, Puncak Abadi Para Dewa.

Legenda Gunung Semeru

Gunung Semeru.JPG
Apakah kalian tau kalau Gunung Semeru itu ada legendanya? Ada loh... ceritanya begini :
 
Tertulis pada Kitab Kuna Tantu Pagelaran (abad ke-15). Ternyata menurut kepercayaan masyarakat Jawa, Pulau jawa pernah mengambang di laut lepas. Pulau ini terombang ambing kesana kemari. Akhirnya para Dewa memutuskan untuk memaku Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa. Dipakunya pakai Gunung :)
 
Ketika itu, Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa yang menggendong gunung tersebut. Sedangkan Dewa Brahma menjelma menjadi seekor ular panjang raksasa yang membelitkan tubuhnya pada gunung dan kura-kura raksasa. Dengan demikian gunung dapat diangkut dengan aman. 
 
Gunung tersebut diletakkan di bagian pertama pulau yang mereka temui, antara lain bagian barat Pulau Jawa. Tapi ternyata berat gunung ini membuat Pulau menjadi tidak seimbang, sehingga mereka memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung dan menempatkannya di bagian barat laut, supaya seimbang. 
 
Penggalan ini bernama Gunung Pawitra, kalau sekarang dikenal dengan nama Gunung Panaggungan, dan bagian utama dari gunung Meru adalah tempat bersemayamnya Dewa Shiwa, yang sekarang kita kenal dengan Gunung Semeru. Saat dewa Sang Hyang Siwa datang ke Pulau Jawa, dilihatnya banyak sekali pohon Jawawut, sehingga Pulau tersebut dinamakan Jawa. 
 
Di agama Hindu ada kepercayaan tentang Gunung Meru. Gunung Meru merupakan rumah para Dewa menurut orang-orang beragama Hindu. Makanya disana banyak sekali orang-orang bersemedi, katanya supaya bisa mendengar suara para dewa. Sampai sekarang masih banyak masyarakat Jawa dan Bali yang mempercayai bahwa gunung adalah kediaman para Dewa-dewa dan makhluk halus. 
 
Roh-roh leluhur juga ada digunung itu, biasanya mereka bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati. Bahkan para pendaki yang menginap di danau Ranu Kumbolo sering melihat hantu Ranu Kumbolo. Kata mereka tengah danaunya berwarna orange dan tiba-tiba berubah sosok menjadi hantu wanita. Terserah orang mau percaya atau tidak, tapi orang Jawa percaya sekali bahwa daerah Bromo, Tengger, Semeru adalah tempat kediaman para hantu-hantu. Hiii...

Location:

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Kabupaten Malang, Jawa Timur
Indonesia