Indonesia memiliki deretan gunung - gunung dengan pemandangan alamnya
yang luar biasa dan banyak di rindukan oleh para pendaki di belahan
dunia ini. Gunung - gunung tersebut tentu mempunyai tingkat kesulitan
yang berbeda - beda. Dan berikut ini 5 gunung paling 'berbahaya' di Indonesia untuk di daki, namun segala payah Anda akan terbayar setelah mencapai puncaknya.
Tiap gunung mempunyai keunikan masing - masing. Ketinggian, struktur,
vegetasi, hingga jalur menuju puncaknya pun bervariasi. Bersyukur
Indonesia punya deretan gunung
indah untuk didaki. Tapi, beberapa di antaranya memiliki jalur yang
cukup ganas. Butuh pengetahuan dan profesionalitas tingkat tinggi untuk
bisa melewati alam liarnya. Tapi jika Anda termasuk pendaki yang berpengalaman, kelima gunung ini
bisa jadi referensi untuk pendakian selanjutnya. Keindahannya menantang!
1. CARTENZ PYRAMID, PAPUA
Mustahil rasanya gunung tertinggi di Indonesia termasuk mudah untuk
didaki. Dengan ketinggian 4.884 mdpl, puncak Cartenz adalah satu - satunya
tempat di Indonesia yang diselimuti salju abadi. Udara dingin tentunya
menjadi kendala utama. Di lerengnya saja, suhu bisa mencapai 10 derajat
Celcius. Makin dekat dengan puncak, suhu bisa sampai 0 derajat Celcius!
Tak heran Hipotermia dan AMS ( Acute Mountain Sickness alias sakit
ketinggian ) menjadi kendala utama dalam pendakian. Oksigen yang tipis
membuat semua pendaki mudah lelah, serta mudah mengalami halusinasi dan
pusing kepala.
Tapi jika mencapai puncak Cartenz Pyramid, berarti Anda berhasil menggapai
satu dari Seven Summits. Ya, puncak Cartenz adalah salah satu dari tujuh
titik tertinggi di dunia!
2. GUNUNG LATIMOJONG, SULAWESI SELATAN
Sebagai gunung tertinggi di Provinsi Sulawesi Selatan, Latimojong adalah
gunung dengan kemegahan yang tak terelakkan. Gunung ini punya tujuh
puncak, yang tertinggi bernama Rante Mario di ketinggian 3.680 mdpl.
Medan yang dilewati cukup berat. Treknya curam, dan melewati hutan hujan
nan lebat yang membuat kabut semakin pekat. Semakin mendaki, semakin
udara dingin menusuk kulit.
Terkadang Anda harus melewati derasnya sungai hanya dengan berjalan di
atas kayu tipis di atasnya. Di beberapa titik, para pendaki juga harus
meniti pinggiran jurang dan berpegangan erat pada akar - akar pohon.
Jangan lupa pakai sarung tangan jika tak ingin terluka!
Mencapai puncaknya butuh perjuangan ekstra keras. Setelah melewati
beberapa bukit dan hutan lebat, Anda masih dihadapkan dengan tebing yang
punya kemiringan ekstrim. Beberapa di antaranya mencapai 70 derajat!
Oleh karena itu dibutuhkan beberapa peralatan separti tali - temali untuk
bisa memanjatnya.
3. GUNUNG LEUSER, NANGGROE ACEH DARUSSALAM
Empat jalur yang ada di Gunung Leuser dibuka langsung oleh tim Wanadri.
Satu di antara mereka meninggal ketika menyeberangi sungai yang luar
biasa deras. Sepertinya hal ini cukup membuat banyak orang merasa Gunung
Leuser punya kesulitan tingkat tinggi untuk didaki.
Sebagai bagian Taman Nasional Gunung Leuser, puncak tertinggi gunung ini
ada di ketinggian 3.404 mdpl. Untuk menuju puncaknya, dibutuhkan waktu
9 - 10 hari tergantung cuaca dan kondisi fisik pendaki. Dikali dua jika
dihitung perjalanan pulang. Pun sebelum mencapai puncak, Anda harus
melewati tujuh gunung lagi!
Di hari ke - 8 Anda akan tiba di Bipak Kaleng. Dinamakan begitu karena
terdapat banyak kaleng bekas, sisa makanan yang didrop oleh helikopter
bagi pendaki yang kehabisan perbekalan. Tapi tenang saja, dari sini,
perjalanan 'hanya' 7 - 8 jam lagi menuju puncak.
Mayoritas vegetasi di Gunung Leuser
adalah hutan hujan dengan tingkat kerapatan dan kelembaban yang tinggi.
Harimau dan Badak Sumatera masih banyak ditemukan di sini. Karena medan
yang membahayakan, para pendaki harus mengurus perizinan dari beberapa
pihak termasuk Kapolres Aceh Tenggara, juga surat keterangan pendakian
dan surat keterangan dokter.
4. GUNUNG RAUNG, JAWA TIMUR
Gunung Raung menduduki tiga wilayah yakni Jember, Bondowoso, dan
Banyuwangi. Puncaknya berada di ketinggian 3.332 mdpl, dilengkapi
kaldera berbentuk lonjong dengan kedalaman sekitar 500 meter.
Di awal pendakian, jalanan berkelok dengan kontur naik - turun hingga
ketinggian sekitar 1.600 mdpl. Setelah itu, pendakian mulai sulit. Trek
semakin terjal, dan jalur semakin sulit terlihat. Semak - semak pun tumbuh
sangat lebat.
Puncak Raung disebut 'Puncak Sejati'. Untuk mencapainya, para pendaki
harus melakukan panjat tebing dengan tali - temali. Treknya sangat sulit,
dengan jurang di sebelah kiri dan kanannya.
Terlepas dari itu, Gunung Raung juga terkenal angker. Hal ini bisa
dilihat dari nama - nama posnya, yaitu Pondok Sumur, Pondok Demit, Pondok
Mayit dan Pondok Angin.
5. GUNUNG KERINCI, JAMBI SUMATERA
Kerinci adalah gunung tertinggi di Sumatera, 3.805 mdpl. Gunung ini
masuk ke dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat ( TNKS ). Trek
awalnya cukup mudah, melewati ladang dan perkebunan punya penduduk
setempat. Semakin mendaki, trek akan semakin terjal hingga akhirnya
sangat curam.
Yang juga menjadi kesulitan, yaitu larangan bagi pendaki untuk bermalam
di ketinggian kurang dari 1.500 mdpl. Hal ini karena banyaknya binatang
buas yang masih berkeliaran, seperti Harimau Sumatera. Binatang - binatang
ini akan menghindari udara dingin di malam hari, dan beristirahat di
bawah ketinggian tersebut. Dengan trek yang terjal itu, hal ini tentunya
menyulitkan para pendaki yang keletihan.
Ketika tengah berkutat dengan trek terjal, angin dingin pun senantiasa
menghampiri. Para pendaki pun jadi cepat lelah dan menggigil, membuat
seluruh tubuh menjadi kaku. Tak jarang hujan es pun terjadi, sehingga
hiportermia menjadi hal yang sangat mungkin terjadi.
No comments:
Post a Comment