Tuesday, August 14, 2012

Pertolongan Pertama Pada Gigitan Ular


TIPS PERTOLONGAN PERTAMA PADA GIGITAN ULAR
Pada dasarnya, sebaiknya kita menghindarkan diri dari gigitan ular. Saran berikut ini dapat diterapkan ketika anda berada di wilayah yang mungkin terdapat ular berbisa :

  1. Berjalanlah dengan hati-hati dan perhatikan benar di mana anda menapakkan kaki. Bila ada tumpukan kayu, sebaiknya anda berjalan di atasnya daripada berjalan di sekitarnya. Kecuali, anda sudah yakin benar tempat sekitar aman.
  2. Bila anda mengambil buah pastikan di sekitar pohon, tidak terdapat hal-hal yang mencurigakan. Sebaiknya, anda juga berhati-hati ketika berjalan di sekitar perairan (sungai, danau).
  3. Jangan sekali-kali mengganggu, menganiaya atau bercanda untuk menggoda ular. Ular tidak dapat menutup matanya, oleh karena itu, anda tidak dapat mengira apakah ia sedang tidur atau tidak. Beberapa spesies seperti mamba, kobra dan bushmaster akan menyerang ketika didekati oleh orang asing.
  4. Gunakan tongkat ketika berjalan, untuk memastikan apa yang ada di hadapan anda.
  5. Gunakan alas kaki, dekker, dan pelindung kaki lainnya dengan benar terutama pada malam hari.
  6. Jangan PANIK ketika anda bertemu dengan ular ! Tetaplah tenang, ular tidak dapat mendengar apa yang anda katakan. Gerak-gerik anda sesekali dapat mengejutkan ular yang sedang tidur atau berjemur.
  7. Pada umumnya, ular akan segera berlalu, bila anda memberikannya kesempatan untuk pergi. JANGAN dihalang-halangi dengan membuat tindakan-tindakan yang tidak perlu.
  8. Berhati-hatilah, jika anda benar-benar harus membunuh ular untuk dimakan atau untuk keamanan. Terkadang,walaupun tidak biasa, kehangatan dan tubuh orang yang tertidur dapat menarik perhatian ular.
TIPS bila sampai digigit ular :
  1. TENANGKAN KORBAN
Tenangkan korban agar tidak panik. Hanya 30% kasus yang termasuk dalam gigitan ular berbisa. Dari seluruh kasus gigitan ular berbisa, hanya 50% saja yang benar-benar menyebabkan efek sistemik.
  1. TENANGKAN KORBAN. Tenangkan korban agar tidak panik. Hanya 30% kasus yang termasuk dalam gigitan ular berbisa. Dari seluruh kasus gigitan ular berbisa, hanya 50% saja yang benar-benar menyebabkan efek sistemik.
  2. IMOBILISASI. Kurangi gerakan pada sisi yang tergigit. Perlakukan luka seperti pada patah tulang / keseleo. Gunakan mitela atau kain atau pembalut lainnya untuk menutup luka. Ikatan tidak boleh terlalu kencang, karena dapat membahayakan daerah yang terluka.
  3. PERGI KE DOKTER SECEPATNYA. Pengobatan tradisional tidak mempunyai bukti secara ilmiah mengatasi gigitan ular.
  4. SEBUTKAN GEJALA2 SISTEMIK YANG TIMBUL. Laporkan kepada dokter mengenai keluhan atau kondisi korban yang timbul setelah gigitan. Beberapa kondisi yang mengarah pada penyebaran racun ke seluruh tubuh (sistemik) antara lain : ptosis (posisi satu atau kedua kelopak mata bagian atas / palpebra superior yang lebih rendah).
Jika jauh dari pusat pelayanan kesehatan, lakukan :
  1. Tidak berbisa. Perban / mitela / pembalut kain lainnya yang bersih.
  2. Berbisa.
  • Bebaskan luka dari benda-benda yang menutupi. Lepaskan / gunting kain yang menutupi daerah luka.
  • Kurangi aktivitas terutama yang menggunakan daerah yang tergigit.
  • JANGAN mengiris daerah yang tergigit. JANGAN gunakan mulut anda untuk menghisap darah/bisa dari tempat gigitan.
  • Bersihkan daerah yang tergigit dengan air dan sabun. Tutup dengan kasa/ kain/mitela yang bersih.
  • Balut sekali lagi dengan elastic bandage atau pembalut yang cukup ketat (jangan terlalu ketat). Balutan ini, untuk mengkompresi aliran vena (aliran balik ke jantung) dan kapiler, bukan aliran arteri (aliran dari jantung ke seluruh tubuh). Cek nadi di bawah daerah yang dibalut. NADI HARUS TERABA!! Jika tidak, longgarkan sedikit ikatan.
  • Ekstremitas / anggota tubuh yang tergigit, sebaiknya dibidai (hard bidai, bukan soft) untuk mengurangi gerakan.
  • Atasi syok
  • Posisikan anggota tubuh yang tergigit di bawah jantung. JANGAN di ATAS !!
  • Bila perlu, istirahatkan korban di tempat yang aman.
  • Untuk korban yang sadar, jaga jangan sampai dehidrasi! Kebutuhan cairan harus cukup.
DIAGNOSA DAN TESTING
Ular yang berbisa pada umumnya mempunyai lebih dari satu set gigi taring sedangkan ular yang tidak berbisa biasanya meninggalkan 2 bekas lubang.  Bekas gigitan ular yang tidak berbisa, dapat menyerupai bentuk gigitan seperti taring ular berbisa karena ukuran giginya yang besar.
Tes yang dapat dilakukan adalah Tes Penggumpalan Darah 20 menit (20 Minute Whole Blood Clotting Test). Tes ini mudah, namun membutuhkan tabung kering (dry test tube) yang baru dan benar-benar bersih untuk menghindarkan kesalahan interpretasi (positive palsu).
Caranya :
  1. Masukkan beberapa ml darah segar langsung dari bekas gigitan ke dalam tabung.
  2. Biarkan selama 20 menit (jangan digoyang/dikocok!)
  3. Miringkan tabung
Interpretasi :
  1. Bila darah masih tetap encer (tidak membeku), berarti terjadi proses koagulopati (gangguan pembekuan darah) yang menandakan gigitan berasal dari spesies Viperine (berbisa)
  2. Gigitan Kobra atau Kraits tidak menimbulkan proses tersebut
Kriteria Pemberian Preparat ABU (Anti Bisa Ular / Anti-Snake Venom)
Penggunaan ABU harus disertai indikasi penyebaran bisa sistemik atau pembengkakan lokal yang hebat. Penyebaran bisa sistemik dapat terjadi sejak 20WBCT yang ditandai oleh perdarahan spontan atau kelainan neurologis seperti ptosis. Reaksi lokal yang berat ditandai oleh pembengkakan yang cepat menyebar antarsendi atau melibatkan sebagian dari daerah yang tergigit. Pembengkakan biasa yang timbulnya tidak progresif bukan merupakan indikasi pemberian ABU.
Sumber :
  1. Editorial, The Pediatric Management of Snakebite: The National Protocol. INDIAN PEDIATRICS 173 VOLUME 44__MARCH 17, 2007
  2. U.S. Army Survival Manual FM 21-76. Chapter 11: Dangerous Animals. June 1992. http://www.equipped.com/fm21-76.htm
  3. Army, marine corps, navy, air force. Survival, Evasion, And Recovery. June 1999



Spesial Images Cara Membedakan Ular Berbisa dan Ular Tidak Berbisa

No comments:

Post a Comment